Kreativitas Cek Lina atau yang biasa di sapa Nek Una ini,boleh di acungkan jempol.Dari tangan telantennya,Nek Una mampu menyulap limbah kain batik Jambi menjadi barang bernilai jual tinggi.
Menemui Nek Una tidak rumit,di jalan kemerdekaan No.22 Rt.01 Desa Sembubuk,Muaro Jambi,Nek Una tinggal dan membuka usaha kerajinannya.
Di tangan perempuan berusia 59 tahun ini,sisa-sisa kain perca batik Jambi ini dapat di ubahnya menjadi sebuah barang yang berguna dan memiliki nilai jual seperti tas, dompet handphone, dan barang lainnya.
Dalam sebulan Nek Una mampu menghasilkan sekitar 30 buah kerajinan berbagai jenis yang merupakan pesanan para pelanggan-pelanggannya. Biasanya Nek Una bisa membuat sebuah tas hanya dalam kurun waktu satu hari saja.
Nek Una sudah mengeluti usaha ini selama lebih kurang lima tahun, sejak saat itu pula Nek Una hanya memasarkan kerajinannya dari mulut ke mulut para tetangganya saja. Pelanggan Nek Una rata-rata adalah ibu-ibu arisan da ibu-ibu BKMT.
Kalau untuk kendala nenek sebenarnya terpentok dana karena nenek membuat usaha ini mengunakan modal sendiri. Selain itu, nenek juga keluhkan kurangnya pemasaran karena nenek hanya memasarkan dari mulut ke mulut antar ibu-ibu, " ujarnya sembari tersenyum.
Selain sisa kain perca batik Jambi, Nek Una juga memanfaatkan kain spanduk, benang wol, tikar daun pandan, dan rimpel gorden sebagai sebuah karya seni yang lebih bernilai. Biasanya tikar daun pandan ditangan Nek Una, dapat dipandukanya dengan kain perca batik Jambi.
Uniknya, saat menjahit pesanan pelanggannya, nek Una melakukan dengan cara berdiri. Ini terlihat ketika tim Jameks Minggu datang mengunjuni rumah sekaligus bengkelnyayang tak bernama ini di Desa Sembubuk Muaro Jambi baru-baru ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar